Mari Mengenal Sarkoma, Kanker yang Berkembang di Jaringan Ikat

Kamis, 01 November 2018 - 05:33 WIB
Mari Mengenal Sarkoma, Kanker yang Berkembang di Jaringan Ikat
Mari Mengenal Sarkoma, Kanker yang Berkembang di Jaringan Ikat
A A A
JAKARTA - Sarkoma merupakan jenis kanker yang berkembang di jaringan ikat seperti otot, lemak, tulang rawan dan pembuluh darah. Kanker jenis ini bisa muncul di bagian tubuh mana pun serta memiliki gejala yang terlihat tidak berbahaya dan sulit dibedakan dari penyakit-penyakit ringan.

Sarkoma dianggap langka karena hanya ditemui pada 1 persen kasus kanker dewasa. Namun, data-data terbaru mengindikasikan bahwa sarkoma mungkin lebih umum daripada yang diyakini sebelumnya. Bahkan, studi di Inggris menunjukkan terjadi peningkatan kasus sarkoma yang signifikan setiap tahunnya dari 3.800 menjadi 5.300.

"Sarkoma tidak seperti kanker lainnya. Dari 100 ribu populasi cuma ditemui 5-6 kasus. Tapi di Indonesia penduduknya banyak jadi bisa ditemui beberapa ribu pasien sarkoma baru tiap tahunnya," ujar Konsultan Senior Onkologi Medis Parkway Cancer Centere (PCC), Dr. Richard Quek saat jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (31/10).

Umumnya gejala sarkoma yang muncul berbeda-beda tergantung dari mana sarkoma tersebut berasal. Misalnya pasien yang memiliki sarkoma jaringan lunak di lengan atau kaki, gejala paling umum adalah munculnya benjolan besar tanpa rasa sakit.

Apabila sarkoma tumbuh di tulang tangan atau kaki, pasien umumnya mengeluhkan nyeri tulang serta disertai dengan sakit di sekitar area tulang yang terdampak ketika beristirahat atau tidur malam. Beberapa pasien bahkan mungkin mengalami retak tulang.

"Gejala sarkoma beda-beda. Dibagi dua kategori besar. Gerak tubuh, kaki, tangan dan pusat tubuh, dada perut. Gerak tubuh adanya benjolan ukuran yang bertambah besar atau nggak. Tekstur, warna kulit. Tanda peradangan dan berdarah sudah sampai ditingkat tinggi. Awalnya kadang-kadang nggak sakit, kalau sakit lebih khawatir lagi karena bahaya," jelas Ahli Bedah Ortopedi Parkway Hospital, Dr. leon Foo.

Sedangkan gejala-gejala lainnya meliputi ruam gelap (angiosarcoma atau kanker pembuluh darah) batuk dan sesak napas jika sarkoma berkembang di area dada serta kembung dan mudah merasa kenyang jika sarkoma berasal di bagian perut. Oleh karena itu, Dr. Ricahard mengatakan penting untuk menyadari kondisi tubuh sendiri dan tanyakan kepada dokter umum apakah perlu menemui dokter spesialis atau menjalani tes lebih lanjut seperti MRI atau CT scan.

"Ada pasien saya datang mengeluh sakit tulang tapi pas dicek lagi ke atas, ada sarkoma di balik tenggorokannya dan itu buat suaranya sengau. Dada, ada sakit dada kalau sudah cukup parah, batuk berdarah," ucap Dr. Richard.

"Seorang perempuan ada benjolan di rahimnya. Sebelum melahirkan tidak apa-apa tapi setelah melahirkan ternyata ada benjolan. Pas di USG ada sarkoma di rahimnya dan sebesar semangka. Kalau di rahim, gejala bisa disalah-artikan gejala lain mungkin vibroit karena menyebabkan mens tidak teratur," terangnya.

Sarkoma mencakup lebih dari 70 sub-tipe dan menjadikannya salah satu tipe kanker yang paling sulit untuk didiagnosis. Namun, secara umum pasien dapat dibagi ke dalam empat sub-tipe utama sarkoma yaitu sarkoma jaringan lunak, gastrointestinal stromal tumor (GIST), sarkoma tulang seperti osteosarcoma dan ewing's atau rhabdomyosarcoma. Kedua kelompok terakhir ditemukan terutama pada remaha dan kelompok usia dewasa muda.

"Penyebabnya dari genetik sendiri. Mutasi atau abnormal pertumbuhan tidak terkontrol atau DNA terputus dan tersambung ke DNA yang salah. Sangat langka diturunkan ke keluarga. Kalau dari sarkoma itu enggak terlalu berpengaruh gaya hidup dan ada yang masih muda dan sehat tapi sudah kena sarkoma," papar Dr. Richard.

Jika sarkoma diidentifikasi pada tahap awal, saat sel kanker masih terlokalisasi di suatu area, tingkat kelangsungan hidup akan jauh lebih tinggi dibandingkan jika didiagnosis pada tahap akhir. "Diagnosis yang tepat adalah kunci untuk menentukan perawatan yang paling optimal," tutup Dr. Richard.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5853 seconds (0.1#10.140)